Daun Pisang

Daun pisang Kue kue tradisional yang dibungkus, biasanya mengunakan daun pisang untuk membungkusnya. Jika tidak memiliki pohon pisang, kita bisa memebelinya di pasar-pasar tradisional, Bahkan sekarangpun dijual juga di pasar swalayan. Untuk membungkus kue seperti arem-arem, carang gesing dan sebagiannya, sebaiknya menggunakan daun pisang batu yang tidak mudah robek. Memang agak sukar memastikan jenis daun yang kita beli dipasar tradisional maupun swalayan, Untuk mengurangi kecendurungan robek, lemaskan daun dengan cara memanaskannya diatas api ( jaga jangan sampai hangus ) Untuk membungkus kue, jangan lupa membersihkannya terlebih dahulu, cukup diseka dengan kain bersih

Daun pisang adalah daun dari pohon pisang yang digunakan sebagai bahan dekoratif pada berbagai kegiatan keagamaan atau sebagai bahan pelengkap dalam kuliner, seperti yang dilakukan beberapa negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Daun pisang mengandung polifenol dalam jumlah besar yang sama seperti pada daun teh, berbentuk EGCG, sehingga menghasilkan aroma khas ketika menjadi bahan pelengkap makanan

Adapun makanan yang memakai daun pisang antara lain :

    Arem-arem
    Bandeng presto
    Barongko
    Bebek betutu
    Botok
    Cabuk rambak
    Dadiah
    Kasuran
    Lamang tapai
    Lema
    Lemper
    Lepat
    Lontong
    Mendoan
    Nagasari
    Nasi bungkus
    Nasi campur
    Nasi empal
    Nasi gandul
    Nasi jenggo
    Nasi Krawu
    Oncom
    Otak-otak
    Pepes
    Rujak cingur
    Rujak petis
    Sega Jamblang (meski saat ini lebih sering dibungkus daun jati)
    Tempe
    Timpan
    Tumpeng

0 komentar:

Pewarna makanan

Pewarna makanan atau disebebut Food coloring and scents

Selintas bentuknya memang hampir sama, tetapi sebenarnya berbeda. Daun suji berwarna lebih gelap, daunnya yang paling panjang tidak lebih panjang dari daun panjang yang sedang panjang, daunnya lebih lunak dan bentuknya lebih langsing dari pada duan pandan. Daun suji tumbuhnya berumpun dalam satu dahan, sedang daun pandan langsung dari akarnya. Untuk mendapatkan +/- 10 lembar daun pandan hingga halus, peras airnya, lalu saring


dan aroma Pewarna makanan merupakan benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap makanan yang di warnainya. untuk memberikan warna hijau pada kue kue tradisional, biasanya digunakaan daun suji, sedang untuk memebrikan aroma, digunakan daun pandan. Kedua daun berwarna hijau tersebut sama-sama memiliki aroma harum yang khas.

Untuk menumbuk daun suji dan daun pandan, biasa digunakan alat penumbuk tradisional yang terbuat dari kayu atau batu, disebut lumpang, Jika tidak ada isa digunakan cobek batu yang terlebih dahulu dialasi plastik.

Jika tidak ada keduannya, bisa digunakan blender, Caranya iris kasar kedua daun, beri ±50 cc air, lalu haluskan .

Jika sukar mendapatkan kedua daun tersebut, kita bisa mendapatkan sari daun suji dan daun pandan dalam kemasan botol siap dipakai dipasar swalayan, Untuk memarnai adonan, cobalah 1-2 tetes dulu, tambahkan jika diperlukan sampai mencapai warna yang dikehendaki

0 komentar:

Tips Dasar Memilih Santan

Tips cara dasar memilih santan kelapa sebelum membuat kue atau makanan, sebaiknya tentukan sebelum terjadi dengan masakan atau kue kita nantinya

Kelapa

Untuk santan, Pilih kelapa yang cukup tua dengan kulit berwarna coklat tua dan kering. Sedang untuk pelengkap kue waktu di hidangkan pilihlah kelapa yang muda, ditandai dengan warna kulit berwarna coklat muda, dan daging kelapa yang lebih empuk.

Untuk menghasilkan Santan yang putih bersih, sebelum diparut buang kulit kelapa hingga butiran kelapa tampak putih bersih. Untuk mendapatkan santan kental, tambahkan 300cc air hangat pada parutan dari 1 buah kelapa, remas-remas dan saring santannya.

Tambahkan lagi 300 cc air hangat sehingga didapat santan yang lebih encer

0 komentar:

GULA

Pengertian gula sebelum membuat kue tradisional ala seri resep Tradisional. Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.

Gula pasir (Granula)
Gula hasil kristalisasi cairan tebu. Biasanya berwarna putih namun ada pula yang berwarna cokelat (raw sugar).

Sirup Maple
sirup  yang didapatkan dari pohon mapel yang banyak terdapat di America Utara. Sirup ini merupakan larutan 70% sakarosa  dan glukosa  dalam air. Penyusun utamanya adalah sakarosa.

Maltosa
Gula Adalah hasil fermentasi malt / padi-padian yang telah mengalami perendaman, pengeringan, pemanggangan, dan penggilingan. Bentuknya menyerupai madu, namun rasanya lebih manis dari madu.

Madu
Merupakan campuran dari tiga jenis gula, yaitu glukosa, fruktosa dan sakarosa. Komposisinya adalah 80% gula dengan 20% air.

Laktosa
Gula yang terdapat pada susu, suatu kombinasi dari galaktosa  dan glukosa.

Caramel
Diperoleh dari hasil pemanasan gula. Caramel berwarna coklat hingga hitam dan menghasilkan aroma khas. Digunakan sebagai pewarna makanan dan aroma rasa.

Jaggery
Gula yang mengalami pemurnian sebagian, berasal dari India. Terbuat dari tebu  ataupun palm (kelapa).

Icing (Icing sugar)
Gula yang telah mengalami penghalusan sehingga berbentuk bubuk gula. Gula ini biasa digunakan sebagai krim gula (gula pelapis) pada cake.

Crystalizzed Sugar
Gula yang juga dari hasil kristalisasi cairan tebu. Berbeda dengan gula pasir, gula ini memiliki butir yang lebih kasar. Warnanya juga ada yang berwarna-warni. Biasanya gula jenis ini digunakan untuk tabulan pada biscuit sebelum dipanggang karena gula ini tidak meleleh dalam suhu oven.

Caster Sugar
Caster adalah nama dari gula pasir yang sangat halus, terdapat di Britania. Dinamai demikian karena ukuran butirannya sangat kecil sehingga dapat ditaburkan dari wadah berlubang-lubang kecil. Karena sifatnya yang mudah bercampur, maka gula kastor sering digunakan sebagai bahan campuran untuk pemanis dalam adonan kue, cookies, pastry, dll.

Gula Bit
Gula kristal putih (sakarosa) yang diperoleh dari tanaman bit.

Palm Sugar
Gula Palma (kelapa/ kurma) gula ini berasal dari nira atau sari batang tumbuhan keluarga palem-paleman. Memiliki bentu seperti gula pasir, berwarna coklat, dan memiliki harum yang khas.

Gula Jawa
Gula yang berasal dari nira atau sari batang pohon jenis palem. Berasal dari Indonesia. Terbuat dari tebu  ataupun palm (kelapa). Bentuknya biasanya silinder atau menyerupai batok kelapa.

Corn Syrup
Rasanya tidak semanis sirup gula. Dibuat dari pati jagung dengan menambahkan sejenis enzim sehingga berbentuk sirup kental. Corn syrup akan memberikan efek moist pada kue. Ada 2 jenis corn syrup, yaitu Light Corn Syrup dan Dark Corn Syrup.

Gula Jelly
Adalah larutan gula yang warnanya kuning dan kental sehingga menyerupai jelly. Gula jelly biasanya dicampurkan ke dalam adonan buttercream.

Gula Batu
Gula  batu diperoleh dari kristal bening berukuran besar berwarna putih atau kuning kecoklatan. Kristal bening dan putih dibuat dari larutan gula jenuh yang mengalami kristalisasi secara lambat. Gula batu putih memiliki rekahan-rekahan kecil yang memantulkan cahaya. Kristal berwarna kuning kecoklatan mengandung berbagai karamel. Gula ini kurang manis karena adanya air dalam kristal.

Gula Aren
Bahan bakunya sama seperti gula jawa. Hanya saja gula aren memiliki harum yang lebih khas, dan warna yang lebih coklat daripada gula jawa.

Brown Sugar
Gula  yang dalam proses pembuatannya dibubuhi molase. Warnanya kecoklatan seperti gula palem, memiliki wangi caramel, dan rasanya legit. Rasa brown sugar tidak semanis gula pasir, biasanya digunakan dalam pembuatan cookies sehingga membuat cookies lebih moist daripada bila menggunakan gula pasir sebagai pemanisnya.

Gula Vanila
Gula beraroma dan citarasa harum yang khas dibuat dengan cara memendam biji-biji vanilla dalam gula pasir; biasanya dengan takaran dua biji vanila untuk setiap satu pound gula. Campuran tersebut disimpan dalam wadah kedap udara selama sekitar satu minggu sebelum biji-biji vanila tadi dipisahkan kembali. Hasilnya berupa gula dengan rasa dan aroma yang harum yang dapat digunakan untuk bahan baku ataupun penghias ‘baked goods’, buah dan hidangan penutup lainnya. Biji-biji vanila dapat digunakan kembali sampai dengan dengan 6 bulan. Gula Vanilla dapat juga dibuat dari ekstrak vanillin (vanili) murni. Citarasanya sama kuatnya dengan vanilla tetapi tetap dapat dibedakan. Gula ini dinamai gula-vanillin.

Gula Spun (Spun sugar)
Gula lembut hasil dari pendidihan gula sehingga dapat dibentuk dan digunakan untuk dekorasi berbagai hidangan penutup. Pembuatan gula spun diawali dengan pemasakan gula, air dan krim tartar hingga menjadi keras tapi tetap mudah dibentuk. Kemudian dapat dibentuk seperti gumpalan helaian benang dengan menggunakan garpu pengocok dan dioleskan ke permukaan kue untuk dekorasi.

Gula Barbados
Gula tebu  yang berwarna coklat.

Gula Confectionary
Gula ini didapat dari penghancuran secara mekanis sehingga tidak ada kristal-kristal yang tertinggal. Terkadang gula ini dicampur dengan sedikit pati atau bahan anti kempal untuk mencegah penggumpalan.

Gula Coklat
Gula yang ditambah dengan sedikit molase (tetes) untuk memberikan citarasa dan warna.

Gula Gelatin
Merupakan campuran dari gula granulasi dan pektin. Digunakan dalam pembuatan selai dan ‘marmelade’.

Gula Inverse
Gula inversi dibuat dengan menggabungkan sirup  gula dengan sedikit asam (seperti pada krim tartar atau jus lemon) dan pemanasan. Proses ini mengubah, atau memecah, sakarosa  menjadi dua komponen, glukosa  dan fruktosa, sehingga menurunkan ukuran kristal-kristal gula. Karena struktur kristalnya yang halus, gula inversi menghasilkan produk yang lebih halus dan digunakan dalam pembuatan berbagai jenis permen seperti fondant, dan berbagai sirup. Proses pembuatan jam dan selai secara otomatis menghasilkan gula inversi dengan menggabungkan asam alami dalam buah dengan gula granulasi dan memanaskan campuran tersebut.

Gula Jagung
Glukosa  yang diperoleh dari jagung.

Gula Muscovado
Gula coklat  gelap.

Gula Sdaning
Gula Sdaning merupakan gula kasar atau gula dekorasi. Kristalnya berukuran 4 kali lipat lebih besar dari gula granulasi pada umumnya. Digunakan untuk menghias makanan-makanan yang dipanggang dengan oven .
Pililhlah gula pasir yang berwarna putih. Gula merah atau disebut juga gula jawa banyak digunakan dalam pembuatan kue-kue tradisional. Ada dua macam gula merah, yaitu yang terbuat dari kelapa dan yang dibuat dari sari bunga kelapa (aren). Gula aren berwana coklat tua, sedang yang terbuat dari kelapa berwarna lebih muda, yaitu coklat kekuningan. Jika pada saat dimasak atau dicairkan gula tampak banyak kotorannya, saringlah terlebih dahulu, baru dimasak

Penutup " Aku cinta Makan Indonesia"

0 komentar:

Mengenal macam-macam tepung terigu

Mengenal macam macam tepung seperti tepung ketan ,tepung beras, tepung hunkwee, dari itu semua sebelum kita mengenal untuk membuat kue tradisional di seri resep tradisional blog ini


Tepung tepungan

Dahulu, untuk membuat tepung beras dan tepung ketan, nenek dan ibu kita harus merendamkannya semalam, lalu menumbuknya hingga halus. Sekarang kita tidak perlu lagi membuat tepung berass atau tepung ketan sendiri, karena kedua tepung tersebut sudah banyak dijual dalam bentuk siap pakai, yang dapat digunakan setiap saat.

Beberapa jenis kue tradisional memang akan lebih baik jika menggunakan tepung beras atau tepung ketan yang baru ditumbuk (misalnya cucur), namun pada umumnya kita bisa membuat kue kue tradisional dengan tepung beras atau tepung ketan siap pakai, sehinga kita bisa membuat kue tradisional setiap saat.

Pilihlah tepung beras, tepung sagu, tepung terigu, dan tepung ketan yang bermutu baik, yaitu yang warnanya putih, bersih, kering , dan tidak berbau, ayaklah sebelum dipakai, untuk menyaring jika ada kotoran, jemurlah tepung yang lembab terlebih dahulu di panas matahari atau di oven dengan a

Dalam buku ini ada resep yang menggunakan tepung hunkwee seperti misalnya ongol-ongol dan cente manis. tepung hunkwee ada yang terbuat dari kacang hijau ada juga yang terbuat dari sagu aren.

Tepung hunkwee biasanya dijual dalam kemasan ketas, dibungkus berbentuk silinder. Tepung hunkwee yang terbuat dari kacang hijau, berwana putih ,sedang yang terbuat dari sagu aren berwarna lebih coklat, dibungkus dalam kertas coklat. Untuk memastikannya bacalah keterangan yang akan tertera dalam kertas pembungkusnya.


Hunkwee yang terbuat dari sagu aren, sedang untuk cente manis keduanya.

pi kecil hingga kering, kemudian ayak, terutama jika tepung tersbut sudah disimpan cukup la,a di lemari. Tepung bisa disimpan agak lama dilemari es, supaya tidak berkutu, Panaskan terlebih dahulu sebelum dipakai.

0 komentar:

Penggunaan Aneka Bahan Kue Tradisional

Pengenalan penggunaan aneka bahan kue tradisonal dalam seri resep tradisonal, Banyak seri resep kue yang dihidangkan di nusantra indonesia ini ,adapun bahan yang harus disiapkan antra lain :

Beras
Beras berasal dari padi yang dibuang kulitnya, ada dua warna beras, beras merah dan beras putih, untuk resep resep yang menggunakan beras dalam blog resep ini misalnya arem-arem, pilihlah beras bermutu baik.

Beras ketan
Beras ketan adalah jenis beras yang lain. Bedanya dengan beras putih, beras ketan putih memiliki warna putih susu, sedangkan beras putih lebih transparan. selain itu beras ketan yang telah dimasak bersifat lebih lengket dan lebih berat dari beras yang dimasak menjadi nasi. Beras ketan ada dua warna, hitam dan putih. pilihlah beras ketang yang kering, tidak berlubang-lubang dan tidak berbau apek



0 komentar:

Pendahuluan Resep Tradisional

Pendahuluan Seri Resep Tradisional, Membuat kue tradisional memang membutuhkan banyak kesabaran. Untuk percobaan, buatlah setengah resep terlebih dahulu. Jangaan khawtir dengan kegagalan yang mungkin saja akan terjadi. Cobalah terus hinga berhasil. Jika sudah berhasil dan terampil. mempratekannya, baru kemudian dibuat lebih banayak lagi.

Sebelum Membuat, Pelajarilah cara pembuatannya dengan baik. Siapkan terlebih dahulu peralatan memasak dan semua bahan yang diperlukan, Kemudian takar atau timbang bahan sesuai ukuran yang tertera dalam resep. Ikutilah dengan benar cara membuatnya, perhatikan pula tip atau catatan yang menyertai setiap resep, jika ada




0 komentar: